Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Meninggalnya Ashraf Sinclair Memberi Pelajaran untuk Kita

Ashraf Sinclair Bersama Keluarga (dok. via Instagram @ashrafsinclair) Innalillahi Wa Innailaihi Raajiuun, Hari ini pukul 04.00 Wib seorang aktor Indonesia kebangsaan Malaysia Ashraf Sinclair berpulang ke pangkuan Allah SWT karena serangan jantung. Suami dari artis Bunga Citra Lestari ini meninggal pada usia 40 tahun, meninggalkan seorang anak bernama Noah Sinclair hasil pernikahannya dengan BCL pada 8 November 2008. Informasi yang beredar mengatakan bahwa penyebab meninggalnya Ashraf adalah serangan jantung yang mendadak. Tak ayal hal ini mengagetkan banyak orang, baik di Indonesia atau juga di Malaysia. Kematian yang mendadak sering menjadi momok yang menakutkan bagia manusia, seolah ini adalah kejadian yang langka. Kematian yang mendadak biasanya terjadi karena kecelakaan, baik itu kecelakaan karena berkendara, karena kerja atau karena hal sepele (seperti sedang swafoto di ketiggian [menara, gedung, gunung] kemudia terjatuh dan meninggal). Untuk kasus Ashraf

Dampak Buruk Kekenyangan

Ilustrasi kekenyangan (via inilah.com) Luqman berkata, “ Wahai anakku, jika perut terlalu kenyang maka pikiran tidak jalan, hikmah jadi bisu, dan anggota badan malas untuk beribadah.” Pernah dengar istilah “ Kalau kenyang malah bego” ? Kalau anda mengetahui istilah itu pasti anda setuju jika istilah itu sesuai dengan perkataan Lukman di atas. Tidak semua yang kita anggap baik di dalam hidup bermakna baik juga di mata agama. Begitu juga urusan makan, makan sampai kenyang adalah sebuah kenikmatan tiada tara, tapi apa kita sadar kalau itu sebenarnya tidak baik?  Baca Juga: Cara Tes Sahabatmu yang Katanya Setia Makan yang berlebihan akan membuat badan malas sehingga akan menimbulkan banyak penyakit, sakit magh, kolestrol, gula, pencernaan dan penumpukan lemak pada tubuh karena kurang aktifitas. Di zaman sekarang ini makanan sudah bermacam-macam rupanya, dari makanan rumahan sampai makanan cepat saji yang sering berbahaya untuk kesehatan. Belum lagi kemudahan d

Cara Tes Kualitas Sahabatmu yang Katanya Setia

Ilustrasi persahabatan (via pesona.co.id) Memilih sahabat sudah dianjurkan Kanjeng Nabi Muhammad sejak berabad-abad tahun yang lalu, kualitas sahabat dapat mempengaruhi kualitas diri kita, seperti istilah arab yang kira-kira berbunyi,“ Jika kamu bermain dengan tukang api maka kamu akan ikut berbau api, namun jika kamu bermain dengan tukang parfume maka kamu akan ikut berbau parfume.” Kurang lebih seperti itu. Hakikatnya kita diperbolehkan untuk berteman dengan siapa saja, karena memang Allah sendiri yang membuat manusia saling berbeda dan beraneka ragam, tapi untuk urusan seorang sahabat, kita harus slektif, kenapa? Karena yang sudah saya katakan tadi, ini ada hubungannya dengan kualitas diri kita kedepannya. Baca Juga: Dampak Buruk Kekenyangan Dalam Islam, anjuran menilai seseorang itu adalah dengan melihat dengan siapa orang itu bergaul, karena dengan mengetahui kualitas pergaulannya maka akan diketahui juga kualitas dirinya. Maka dari itu peran seorang sahabat san

Perubahan Hukum yang Melekat pada Orang yang Murtad

Orang Islam yang murtad tentunya akan mengalami perubahan, terutama perubahan setatus keagamaannya. Perubahan ini berdampak pada hukum keagamaan yang kelak akan melekat pada dirinya.  Ketika dia sudah tidak lagi menjadi seorang muslim, maka kewajiba dan aturan peribadatan dalam agama Islam tidak melekat lagi atas dirinya. Dinukil dari kitab Muhktasar Fiqih Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq di jelaskan bahwa ada tiga hukum yang diberlakukan kepada orang murtad.  1. Hubungan Pernikahan Pada kasus ini, seorang yang murtad akan otomatis bercerai dengan pasangannya, karena murtad merupakan salah satu penyebab perceraian dan masuk dalam kategori faskh . Jika orang murtad berotobat maka dia boleh menikah kembali asalkan dengan akad dan mahar yang baru (menikah dari awal). Baca Juga: Kapan Seorang Muslim Dinyatakan Murtad 2. Hak Waris Orang murtad tidak berhak mewariskan apa pun kepada kerabat atau saudaranya, karena orang yang murtad sudah tidak memiliki kaitan huk

Kapan Seorang Muslim Dinyatakan Murtad?

Murtad adalah keluarnya seorang muslim yang berakal dan baligh dari agama Islam kepada kekafiran atas dasar pilihannya sendiri tanpa paksaan siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Bila seseorang dipaksa untuk mengucapkan kata-kata kafir (kesaksian atas Tuhan selain Allah) padahal hatinya masih dalam keimanan kepada Allah maka dia tidak murtad. Kemudian kapankah seorang muslim dinyatakan murtad? Dalam kitab Mukhtasar Fiqih Sunnah Jilid  2 karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa seorang muslim belum dikatkan keluar dari Islam kecuali jika dadanya lapang dengan kekafiran, merasa tenang (nyaman, betah dan bahagia) bersama kekafiran dan benar-benar masuk (meyakin/mengimani secara kongkrit) kedalamnya. Baca Juga: Perubahan Hukum yang Melekat pada Orang Murtad Karena itu berikut ini diantara contoh-contoh amalan/sikap yang menunjukan kekafiran yaitu: 1. Mengingkari Allah, keesaan Allah, serta mengingkari keberadaan malaikat, mengingkari kenabian Muhammad, tidak mengakui A

Hak Anak yang Harus Dipenuhi Orang Tua

Ilustrasi anak bersama Sang Ayah  Ada kewajiban maka ada hak, begitu juga sebaliknya, karena kewajiban dan hak senantiasa beriringan. Seorang anak memiliki kewajiban untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua dengan sepenuhnya. Hal ini sudah menjadi ketentuan yang baku, tapi apakah kita mengetahui jika anak kita memiliki hak atas kita? Jangan jangan selama ini kita sebagai orang tua hanya menuntut hak kita –dihormati, ditaati dan dibakti- tapi kita lupa jika anak juga punya hak yang harus kita penuhi. Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ada seorang lelaki datang menghadap kepadanya untuk mengadukan anaknya yang durhaka. Mendengar pengaduan itu Umar segera menghadirkan anak tersebut, kemudian Umar memberitahukan kepadanya bahwa dia telah berbuat durhaka kepada ayahnya dan melupakan hak-hak ayahnya sebagai orang tua. Sontak saja anak itu bertanya kepada Umar, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak juga memunyai hak-hak yang harus dipenuhi oleh ayahnya? “Ya, tentu

Tiga Hal yang Membuatmu Menangis dan Membuatmu Tertawa

Ilustrasi Solat (dok. google.com) Hikmah ini saya nukil dari buku 200 Mutiara Hikmah Para Sahabat dan Orang-orang Saleh, jadi artikel ini bukan sebuah rekayasa karena sudah saya cantumkan sumber refrensinya. Dikisahkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Al-Hilya (1/207) bahwa Salman Al-Farisi berkata, “Ada tiga hal membuatku tertawa dan tiga hal yang membuatku menangis , pertama, aku tertawa terhadap orang yang terlalu mengharap dunia sedangkan kematian sedang mencarinya. Kedua, aku tertawa dengan orang yang terlena dengan kematian tapi selalu mengingat akan dunia, dan ketiga, aku tertawa terhadapa orang yang banyak tertawa padahal dia tidak tahu apakah hal itu (tertawa) membuat Tuhannya ridho atau murka. Dan tiga hal yang membuatku bersedih, pertama, karena berpisah dengan Sang Kekasih yaitu Nabi Muhammad serta para sahabatnya, kedua, karena mengingat akan kematian serta huru-hara yang akan terjadi saat Hari Kiamat, serta ketiga aku menangis karena saat dipanggil Allah T

Wanita Ini Terpaksa Berzinah Kisahnya Mengharukan

Wanita Ini Terpaksa Berzinah Kisahnya Mengharukan Dari buku " Great Of Two Umar " dikisahkan pada zaman kepemimpinan Umar Bin Khatab , ada seorang wanita yang tertuduh berzina, wanita itu ditanya, "Benarkah engkau berzina seperti yang dituduhkan kepadamu?" Wanita itu tertunduk malu penuh sesal dan mengakuinya "Benar sekali wahai Amirul Mukminin" Sesuai aturan, Umar memerintahkan agar wanita ini dihukum rajam, namun Ali Bin Abi Thalib berkata "Barangkali wanita ini mempunyai keterangan lain" kemudian Ali bertanya kepada wanita tersebut "Apa sebenarnya yg membuatmu berzina?" dia menceritakan: Baca Juga: Tiga Hal yang Membuatmu Menangis dan Membuatmu Tertawa "Dalam perjalanan jauh aku ditemani seorang lelaki, dia mempunyai persediaan air dan susu di untanya sedangkan perbekalaku sudah habis. Aku kehausan kemudian meminta air barang seteguk sampai tiga kali, namun dia tetap menolak kecuali aku bers

Cara Membuka Pintu Rezeki Semakin Lebar

Ilustrasi Harta Kekayaan Impian Manusia Dalam menjalani kehidupan tentu kita memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan sendiri atau keluarga, kita sudah berusaha mencari rezeki dengan bekerja, baik itu bekerja di perusahaan atau membuka usaha sendiri seperti berjualan atau berdagang. Tapi kadang rasanya rezeki sangat sulit untuk didapatkan, istilahnya “sempit”, padahal kita sudah berusaha sekuat tenaga ber- ikhtiar (tulisan ini juga adalah ikhtiar saya agar mendapatkan rezeki) agar pintu rezeki kita terbuka lebar. Jangan-jangan selama ini kita salah atau tidak mengetahu cara yang baik dan benar dalam menjemput rezeki? Kita percaya jika sesuatu itu masing-masing memiliki “aturan mainnya”, oleh karena itu saya akan bocorkan sebuah rahasia yang berguna untuk para pejuang rezeki agar perjuangan kita tidak sia-sia dan sesuai aturan mainnya. Ada tujuh hal yang akan memutus garis kemiskinan kita, ketujuh hal ini adalah rule yang harus kita ikuti agar rezeki kita t

Menjadi Santri yang Nyantri

Beberapa santri sedang berjalan untuk mengaji  Seorang sahabat yang pernah mondok  bersama saya mengatakan kepada saya bahwa dia sangat menyesali keputusannya untuk keluar dari pesantren lantaran tergiur untuk menjadi “bebas” dan melanjutkan pendidikannya di sekolah umum.  Tapi ironisnya, beberapa sahabat saya yang berlatar belakang pendidikan umum justru mengatakan bahwa mereka merasa iri karena tidak pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren . Beberapa dari mereka menceritkan alasannya, entah itu karena faktor ekonomi (biaya mondok yang dirasa mahal), ada juga yang faktor keluarga (lingkungan keluarga yang jauh dari nuansa keislaman, entah apa istilahnya), dan berbagai alasan lainnya. Apapun perasaan mereka (baik yang menyesal karena keluar dari pesantren atau yang menyesal karena tidak sempat merasakan pendidikan pesantren) sejujurnya perasaan mereka itu lahir berkat pengaruh positif yang diberikan kalangan santri di tengah-tengah pergaulan mereka. Baca Juga: